• SMP NEGERI 2 PLUPUH
  • CERDAS BERBUDAYA DAN PEDULI LINGKUNGAN

PALEM

 

 

 

Arecaceae, Suku pinang-pinangan, atau suku palem-paleman adalah keluarga botani tanaman tahunan. Kelapa dikenal seluruh penduduk kepulauan tropika sebagai tumbuhan serba guna. Demikian pula enau dan pinang. Pemanfaatannya mencakup hampir semua bagian tumbuhan, tetapi terutama adalah buahnya. Masyarakat Indonesia, khususnya di Maluku, memanfaatkan tanaman ini sebagai makanan pokok yaitu sagu yang diambil dari batangnya jenis Metroxylon sago, hal ini merupakan keunikan tersendiri dalam hal makanan pokok masyarakat di dunia. Suku ini dulu dikenal sebagai Palmae dan mencakup semua tumbuhan yang biasa disebut palma atau palem.

Pemerian[sunting | sunting sumber]

Anggota suku ini relatif mudah dikenali oleh orang awam.

Biasanya berbentuk pohon, semak atau perdu dengan batang yang jarang bercabang dan tumbuh tegak ke atas. Tumbuh secara berbatang tunggal (umpamanya kelapa) dan juga ada yang berumpun (umpamanya salak). Beberapa anggotanya setengah merambat atau memanjat (umpamanya rotan).

Akarnya tumbuh dari pangkal batang, berbentuk silinder, kurang bercabang tetapi biasanya tumbuh banyak dan masif (padat). Akar palem biasanya menghunjam dalam ke tanah, sehingga mampu menopang batang yang tumbuh menjulang tinggi (hingga 20m atau bahkan lebih).

Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris melintang, batangnya memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar di bagian dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup kembali, justru malah membesar atau malah membusuk.

Daun majemuk dan tersusun menyirip tunggal yang khas dan menjadi tanda pengenal yang paling mudah. Pada beberapa kelompok ditumbuhi duri. Tangkai daun dilengkapi pelepah daun yang membungkus batang.

Bunga tersusun dalam karangan yang bila masih muda terlindung oleh seludang bunga. Karangan bunga palem ini disebut mayang. Tangkai mayang ini bila dilukai akan mengeluarkan cairan manis yang disebut nira. Dalam karangan bunga ini terdapat bunga betina dan/atau bunga jantan. Jika keduanya ditemukan bunga betina terletak di bagian lebih pangkal. Orang Jawa menyebut bunga betina sebagai bluluk. Penyerbukan dilakukan oleh serangga atau burung.

Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang relatif tebal, yang menutupi bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau berserat. Biji dilindungi oleh lapisan buah bagian dalam (endokarpium) yang keras dan berkayu. Pada kelapa, lapisan ini disebut sebagai batok. Serat buah dikenal juga sebagai sabut. Di dalam batok terdapat biji yang ketika buah masih muda relatif cair dan berangsur-angsur membentuk endapan yang semakin lama mengeras. Endapan ini biasanya mengandung banyak lemak dan protein. Beberapa jenis masih menyisakan cairan di dalamnya. Cairan ini dapat diminum sebagai minuman penyegar (seperti pada kelapa dan siwalan).

(Purna Ratna Wahyuni ,S.Pd)

Editor: Muhamad Rasid Ridho 

 

Komentari Tulisan Ini
Halaman Lainnya
TANJUNG

  (Purna Ratna Wahyuni ,S.Pd) Editor: Muhamad Rasid Ridho     

18/03/2023 11:33 - Oleh Purwanto,S.Kom - Dilihat 533 kali
PAKIS HAJI

  (Purna Ratna Wahyuni ,S.Pd) Editor: Muhamad Rasid Ridho       

18/03/2023 11:32 - Oleh Purwanto,S.Kom - Dilihat 796 kali
NANGKA

  (Purna Ratna Wahyuni ,S.Pd) Editor: Muhamad Rasid Ridho     

18/03/2023 11:31 - Oleh Purwanto,S.Kom - Dilihat 765 kali
Glodokan Pecut

Taksonomi Kingdom            : Plantae Sub Kingdom     : Tracheobionta Divis                 

18/03/2023 11:30 - Oleh Purwanto,S.Kom - Dilihat 1956 kali
Pohon Beringin

 (Purna Ratna Wahyuni ,S.Pd) Editor: Muhamad Rasid Ridho       

18/03/2023 09:44 - Oleh Purwanto,S.Kom - Dilihat 1515 kali